Haris Azhar Yakin Brigadir J Disiksa
Jakarta - Pegiat hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar mempertanyakan laporan Komnas HAM terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Menurut Haris, dalam laporan Komnas HAM seharusnya menyertakan adanya soal penyiksaan.
“Tapi saya ada
catatan juga soal laporannya Komnas HAM, menurut saya ada penyiksaan. Proses
menuju peluru itu menyentuh tubuhnya Joshua itu ada intimidasi, ada pemaksaan
itu torture pak dan itu sistematik dengan dalih bahwa ini
Pasal 340 menuju pembunuhannya peristiwanya itu ada penyiksaan di sana, saya
berani berdebat secara HAM dengan siapa pun," kata Haris Azhar dalam acara
Catatan Demokrasi tvOne pada Selasa (6/9/2022) malam.
Haris menambahkan,
penyiksaan tidak harus berupa fisik, dan tidak bergantung pada hasil pemeriksaan
dokter forensik saja.
"Penyiksaan
itu tidak perlu harus fisik. Kita ini dulu udah puluhan kali advokasi
penyiksaan. Maksud saya penyiksaan itu enggak harus fisik, psikologi itu masuk,”
ujar Haris.
Haris
kemudian mencontohkan soal penculikan dan hilangnya sejumlah aktivis, yang
tidak mengalami kekerasan secara fisik
“Di rezim-rezim yang
bengis gitu ya orang enggak diapa-apain, misalnya korban penculikan dan
penghilangan aktivis tuh kalau kita baca kesaksiannya, mereka ditaruh di satu
ruangan dipasangi lagu dangdut itu melulu diputerin itu kan kayak cuci otak.
Nah itu masuk penyiksaan, torture," ungkap Haris.
Karena itu, Haris mengaku
kecewa setelah membaca laporan dari Komnas HAM karena tidak menyertakan adanya
penyiksaan terhadap Brigadir J.
"Jadi
saya kecewa betul waktu baca laporannya Komnas HAM ini lembaga negara kok
enggak ngomong penyiksaan. Itu mestinya nongol di situ muncul,"
sambungnya.
Post a Comment for "Haris Azhar Yakin Brigadir J Disiksa"